Selasa, 07 Juni 2011

Larangan Setelah Makan

1. MAKAN BUAH-BUAHAN. kebiasaan makan buah setelah makan adalah kebiasaan yang keliru. Setelah makanan masuk ke lambung,lambung membutuhkan waktu 1-2 jam untuk mencerna,jika seusai makan lalu menyantap buah,buah akan terhambat oleh makanan yang telah lebih dulu disantap. Akibatnya buah-buahan tidak bisa tercerna secara normal. Jika berlangsung lama akan menyebabkan gejala perut kembung,diare atau susah buang air besar dan lainnya.
2. MINUM TEH KENTAL. Minum teh seusai makan,dapat mengencerkan getah lambung,akibatnya mempengaruhi pencernaan makanan. Selain itu daun teh banyak mengandung tanin (asam tanat),Jika minum teh seusai makan,akan membuat protein yang belum sempat dicerna lambung menyatu dengan asam tanat dan membentuk sedimen yang tidak mudah dicerna,sehingga mempengaruhi serapan protein. Teh juga memperhambat serapan zat besi,jika keadaan demikian berlangsung lama dapat terjadi gejala anemia karena kekurangan zat besi.

3. MEROKOK. Bahaya merokok sehabis makan lebih besar 10 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa! ini dikarenakan peredaran darah pada saluran pencernaan sehabis makan meningkat,akibatnya sejumlah besar kandungan dalam rokok yang tidak baik bagi kesehatan diserap,sehingga bisa merusak hati,otak besar dan pembuluh darah jantung.

4. MANDI.Mandi sehabis makan,volume aliran darh pada permukaan tubuh akan meningkat,dan volume aliran darah pada saluran usus dan lambung akan berkurang. Sehingga membuat fungsi pencernaan usus lambung melemah dan menyebabkan pencernaan buruk.

5.MENGENDORKAN IKAT PINGGANG. Mengendorkan ikat pinggang setelah makan meskipun terasa agak nyaman,tetapi hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya tekanan dalam rongga perut,memaksa lambung turun (terjuntai). Jika kebisaan tersebut terus dilakukan,akan benar-benar mengidap lambung turun.

6. BERJALAN-JALAN. "Makan angin" sehabis makan,bukan saja tidak dapat hidup "99"(panjang umur),bahkan karena meningkatnya volume olahraga sehingga dapat mempengaruhi saluran pencernaan terhadap serapan gizi. Terutama manula,fungsi jantung melemah,penyempitan pembuluh darah,banyak jalan seusai makan akan timbul gejala tekanan darah menurun dan lainnya

7. BERKARAOKE. Seusai makan lambung kita membesar,dinding lambung menjadi tipis,volume aliran darah meningkat,saat demikian bernyanyi dapat membuat sekat ronga badan pindah kebawah,beban rongga perut bertambah,jika ringan menyebabkan pencernaan buruk,sebaliknya dapat menyebabkan gangguan pada lambung dan gejala penyakit lainnya.

8. MENGENDARAI MOTOR. Rawan kecelakaan jika habis makan lalu menjalankan kendaraan. Ini dikarenakan karena sehabis makan lambung dan usus membutuhkan sejumlah besar darah dalam mencerna makanan,mengakibatkan organ otak besar kekurangan darah untuk semetara waktu,sehingga dengan demikian dapat menyebabkan kesalahan operasional.

9. TIDUR. Sehabis makan langsung tidur dijamin bakal usus buntu.

10. OLAHRAGA. itu namanya cari penyakit dan olahraga setelah selesai makan juga mengakibatkan terkena usus buntu.

http://qvida.co.id/index.php/health/detil/205

TIKUS

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani Dan isterinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan. “Awas, Ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, Ada perangkap tikus di dalam rumah!”

Sang ayam dengan tenang berkokok Dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya Dan berkata, “Ya maafkan aku, Pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak Ada masalahnya. Jadi jangan buat aku peninglah.”

Tikus berbalik Dan pergi menuju sang kambing, katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!” “Wah, aku menyesal dengar kabar ini,” si kambing menghibur dengan penuh simpati, “tetapi tak Ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa Ada dalam DOA – doaku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. ” Oh? Sebuah perangkap tikus, jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu itu sambil ketawa. Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, kepala tertunduk Dan merasa begitu patah hati, kesal Dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian.

Malam itu juga terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa.

Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit. Dia kembali ke rumah dengan demam. Sudah menjadi kebiasaan setiap orang akan memberikan orang yg sakit demam panas minum sup ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya Dan pergilah dia ke belakang mencari bahan-bahan untuk supnya itu.

Penyakit isterinya berkelanjutan sehingga teman-teman Dan tetangganya datang menjenguk, dari jam ke jam selalu Ada saja para tamu. Petani itupun menyembelih kambingnya untuk memberi makan para tamu itu.

Isteri petani itu tak kunjung sembuh. Dia mati, jadi makin banyak lagi orang-orang yang datang untuk pemakamannya sehingga petani itu terpaksalah menyembelih lembunya agar dapat memberi makan para pelayat itu.

Bekerja Keras

Ada seorang pemuda yang tertarik dengan balap sepeda. Setelah mengumpulkan uang, akhirnya dia mampu membeli sebuah sepeda balap. Dengan senang hati, dia mencoba sepeda balap tersebut. Setelah beberapa hari mencoba, dia kecewa berat. Dia tidak bisa mengendarai sepedanya dengan kecepatan tinggi. Bagaimana pun dia mengayuh, tetap saja sepeda berjalan dengan lambat. Akhirnya dia membawa sepeda tersebut ke tempat dimana dia membelinya.

“Pak, Anda menipu saya! Katanya ini sepeda balap, koq larinya lambat banget. Bahkan kalah oleh sepeda biasa.” katanya sambil marah-marah kepada penjual sepeda.

“Yang benar pak? Padahal pembalap nasional saja menggunakan sepeda seperti ini. Mereka bisa cepat koq?” kata penjual sepeda, keheranan.

“Buktinya? Saya sudah sekuat tenaga mengayuh, tetap saja lambat.” katanya menaikan nada suaranya.

“Mungkin ada yang rusak pak. Boleh saya periksa?” tanya penjual sepeda tetap tenang.

Kemudian dia memeriksa sepeda. Setelah beberapa saat dia berkata:

“Tidak ada yang rusak pak, kondisinya 100% .”

“Tapi.. kenyataannya? Sepeda itu lambat! Coba saja sendiri jika tidak percaya.” kata pemuda tersebut tetap pada nada tinggi.

“Baik pak, akan kami coba.” kata penjual sepeda sambil memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mencoba sepeda tersebut.

Wussss…. setelah beberapa saat, sepeda itu melaju dengan kencangnya. Jelas saja membuat pemuda tadi bengong.

“Koq bisa yah?”, kata pemuda tadi bingung.

“Silahkan dicoba lagi. Saya mau lihat cara Anda membawa sepeda.” kata penjual sepeda sambil tersenyum lega, sebab sepedanya memang tidak apa-apa.

Pemuda tersebut mencoba mengayuh sepeda. Dia mencoba mengayuh dengan cepat dan sekuat tenaga. Memang benar, sepedanya tidak melaju dengan cepat. Usaha si pemuda mengayuh sepeda terlihat sia-sia karena sepedanya tidak juga melaju dengan cepat. Akhirnya, dengan badan penuh peluh, dia menghampiri penjual sepeda.

“Apa yang salah yah?”, katanya sambil tetap bingung.

Penjual sepeda tersenyum. Dia sudah menemukan dimana letak kesalahannya.

“Secepat apa pun Anda mengayuh, kecepatannya tidak naik dengan berarti jika Anda tetap di gigi satu.” kata penjual sepeda menjelasnya.

“Oh… jadi harus pindah gigi yah? Bagaimana caranya?”, kata pemuda tersebut sambil menahan malu. Mukanya merah padam. Jika tadi merah karena marah, sekarang merah karena malu. Mengapa pemuda tersebut hanya menggunakan gigi satu? Betul, karena dia menganggap sepeda itu hanya memiliki satu gigi. Bagaimana pun dia bekerja keras, dia tetap saja menyia-nyiakan potensi sepeda itu sebenarnya.

Begitu juga dengan kita. Kita akan bertidak sesuai dengan anggapan kita terhadap diri kita. Jika kita menganggap bahwa potensi kita hanya sebatas apa yang sudah kita dapatkan, mungkin kita juga menyia-nyiakan potensi diri kita sebenarnya.

Life is like a ten-speed bike. Most of us have gears we never use. ~Charles Schultz

“Bagaimana kita bisa menggunakan “gigi” yang lebih tinggi?” Caranya ialah dengan meningkatkan percaya diri. Atau.. Anda tetap bekerja keras tanpa hasil

TUKANG BECAK YANG LUAR BIASA

BAI FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya. Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam. Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.

Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak. Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya dari tempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng. Di pojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.

Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong. Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan. Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.
Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.

Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga. Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.
“Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya….” jawab anak itu.
“Orang tuamu dimana…?” tanya Bai Fang Li.
“Saya tidak tahu…., ayah ibu saya pemulung…. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil…” sahut anak itu.

Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping. Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan. Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.

Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan. Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Mhmmm… tapi masih cukup bagus… gumannya senang.

Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya. “Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.

Bai Fang Li berkata, “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan……” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis……Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 ( setara 470 juta rupiah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.

MENDORONG KREATIVITAS

1. Lakukan pada waktu yang tepat
Kebanyakan orang yang telah berumur berpikir lebih jernih pada pagi hari, sedangkan mereka yang lebih muda, pada siang hari. Temukan kapan waktu Anda yang tepat, dan selesaikan masalah-masalah yang memerlukan pemikiran di waktu-waktu tersebut
2. Pendidikan tinggi
Namun jangan terlalu berlebihan Pendidikan sekolah memiliki pengaruh besar dalam memupuk kreativitas seseorang terutama pada masa-masa akhir kuliah, namun pengaruh tersebut mulai menurun setelah lulus. Pendidikan memang sangat penting, namun hal itu tidak menjamin kesuksesan Anda di bidang tersebut (alias banyak hal-hal lain yang harus diperhatikan).
3. Mengikuti nasehat Konfusius
Salah satu petunjuk mengingat yang selalu digunakan oleh para ahli yang melakukan penelitian tentang ingatan: Supaya tidak lupa bila ada hal penting, tulis di secarik kertas. Sebagaimana kata pepatah Cina, tulisan yang tintanya tidak jelas bertahan lebih lama daripada ingatan paling kuat sekalipun.
4. Tampil bersemangat dengan doping
Penelitian menunjukkan kadar kafein dalam secangkir kopi dapat membantu kita berkonsentrasi terhadap sesuatu hal dengan lebih baik. Namun bagi Anda yang rentan atau mudah terkena depresi, sebaiknya jauhkan diri dari sentuhan kopi karena akan berakibat buruk bagi sel-sel otak.
5. Hubungkan hal baru dengan yang lama
Dengan menghubungkan informasi atau hal-hal baru dengan apa yang telah Anda ketahui, percaya, akan lebih mudah untuk mengingatnya kembali.
6. Berlatih terus
Belajar dan melatih kemampuan yang baru didapat dengan berulang-ulang akan mengubah organisasi internal otak, yang pada akhirnya akan sangat membantu dalam melakukan proses mengingat. Jadi kuncinya adalah berlatih, berlatih, dan berlatih.
7. Beri kesempatan pada ide-ide baru
Kebanyakan dari kita memperoleh kelebihan kemampuan yang dengan cepat menyaring fakta yang ada dan dengan cepat pula memutuskan "ya-atau- tidak". Kreativitas memerlukan lebih banyak waktu senggang atau pendekatan yang lebih santai - yaitu dengan memberikan ruang bagi ide-ide gila Anda.
8. Pilih profesi yang menghadirkan tantangan bagi otak
Orang-orang yang berkarir di bidang yang memerlukan tingkat konsentrasi atau penggunaan intelegensi tinggi besar kemungkinannya untuk dapat mempertahankan kognisinya di level tertinggi.
9. Jangan ragu untuk mengetahui hal-hal baru
Kreativitas kerap diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengadaptasikan satu cara penyelesaian masalah ke masalah lain yang berbeda. Banyak sekali contoh kreativitas manusia yang bermula dari hal-hal kecil (namun menjadi besar), misalnya ide membuat pin untuk membuka kaleng minuman ringan yang berasal dari cara seseorang membuka kulit pisang.
10. Belajar dari pengalaman Da Vinci
Seperti halnya Da Vinci yang terkenal dengan ide-ide revolusionernya (dan membuatnya dijuluki sebagai pelopor jaman rennaisance) , tidak ada salahnya melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, yang tujuannya adalah untuk merangsang stimulasi otak. Beberapa diantaranya misalnya melakukan juggling bola atau menulis dengan tangan kiri (atau kanan bagi Anda yang kidal).
11. Perhatian
Pernah mengalami lupa nama seseorang beberapa saat setelah Anda bertemu atau berkenalan dengannya? Masalahnya bukan pada ingatan Anda, namun lebih ke arah konsentrasi yang tercurah saat itu. Dengan bertambahnya umur, kita harus lebih sering mengulang-ulang informasi yang baru didapat supaya masuk ke pusat penyimpanan data yang terletak di dalam otak kita.
12. Mendengarkan musik klasik
Seorang psiolog eksperimental menemukan sebuah bukti yang mendukung adanya "Efek Mozart" - otak yang terekspos (dalam hal ini mendengarkan) musik klasik (contohnya Mozart) akan dirangsang sedemikian rupa sehingga informasi yang kita peroleh dapat masuk lebih cepat ke dalam otak.
13. Menjaga kebugaran badan
Banyak yang percaya bahwa dengan berolah raga, maka kemampuan berpikir/mengingat juga akan semakin menguat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan ke dalam otak, sehingga merangsang sel-sel otak untuk tumbuh lebih pesat. Meski penelitian belum membuktikan pandangan ini akurat, rasanya tidak ada salahnya kalau dicoba.
14. Mencoba sesuatu yang baru
Dalam sebuah studi yang membandingkan orang-orang yang mudah mengalami burnout dengan mereka yang dapat mempertahankan kreativitasnya, diketahui bahwa kelompok yang terakhir dapat mempertahankan penampilannya karena terus berusaha menambah pengetahuannya. Jadi, siapa bilang membaca itu tidak penting?
15. Hindari hal-hal yang bisa membuat Anda tidak fokus
Saat berada dalam situasi chaos atau berisik di mana banyak hal-hal di sekitar yang mampu mengganggu konsentrasi. Seandainya harus mengerjakan sesuatu yang penting, akan lebih baik bila Anda mampu menjauh dari lingkungan tersebut, misalnya dengan menyendiri di tempat sepi supaya lebih berkonsentrasi.
16. Kobarkan semangat (rasa cinta) terhadap pekerjaan
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan seorang psikolog Belanda terhadap master dan grandmaster catur menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecerdasan diantara mereka. Satu-satunya yang membedakan adalah: para grandmaster menyukai dan menghayati permainan catur. Ini menunjukkan bahwa semangat seseorang adalah pemicu yang paling baik bagi kreativitas. Coba saja kalau tidak percaya!

Jangan Menendang Kucing jika Anda digigit Anjing

Satu kali, saat pulang dari mesjid, seorang Ustad bertemu seorang bapak yang ia tahu tadi pagi tidak datang sholat berjamaah ke mesjid “ Assalamualaikum pak. Mengapa tadi pagi tidak datang Sholat berjamaah ke Mesjid?” tanya Ustad itu. Bapak itu lalu menceritakan sikap seorang jemaah mesjid yang menjengkelkannya.”Oh, begitu...lalu, mengapa Anda tidak pulang dan melampiaskannya dengan memukul istri Anda saja?”. Sahut sang Ustad “lho? Pak Ustad bagaimana? Istri saya kan tidak salah apa-apa..” jawab si bapak dengan keheranan.” Nah, Allah pun tidak salah apa-apa dengan Anda, bukan?,

Jangan menendang kucing jika anda digigit Anjing. Tentu saja ilustrasi diatas bukannya ingin mengatakan bahwa beribadah dimesjid adalah hal yang terpisah, bahwa hal itu dapat dilakukan tanpa perlu menjalin hubungan baik dengan para jemaah dan hambah Allah di Mesjid. Justru, kita harus ingat bahwa, saat kita melakukan sesuatu kepada sesama kita, berarti kita juga melakukan sesuatu pada Allah sebagai Penciptanya. Jika Allah Pemilik Mesjid (Rumah Allah) bagaimana mungkin kita Mencintai Allah tapi Membenci Mesjid ?. Dan jika suatu saat kita mungkin kesal dengan beberapa oknum Jemaah di Mesjid, apakah kekesalan itu layak untuk ditukar dengan hubungan kita dengan Allah?.

Mulailah belajarelihat sesama dan dengan saudara seIman kita dalam kerangka ini,Mengasihi Allah berarti juga mengasihi sesama.

EMPAT LILIN

ada empat hal yang penting yang kadang kita kurang bisa menjaganya...dan apabila kita tidak bisa menjaganya maka dia akan lenyap satu demi satu ...
empat hal yang penting itu adalah EMPAT LILIN...

Ada 4 lilin yang Menyala Di Dalam Sebuah Kamar,
Sedikit Demi Sedikit Lilin tersebut Habis Meleleh dan
Suasana Terasa Begitu Sunyi sehingga Terdengarlah Percakapan Mereka.

Aku adalah “DAMAI“.
Namun Manusia TAK MAMPU MENJAGAKU :
maka Lebih Baik aku MEMATIKAN DIRIKU SAJA !”
Demikianlah Sedikit demi sedikit sang Lilin Damai Padam.

Aku adalah “IMAN“.
Sayang aku TAK BERGUNA Lagi.
Manusia TAK MAU MENGENALKU,
untuk itulah Tak Ada Gunanya aku Tetap Menyala.”
Begitu selesai Bicara, Tiupan Angin Memadamkan Lilin Iman tersebut.

Dengan Sedih giliran Ketiga Berbicara :
Aku adalah “CINTA“.
TAK MAMPU Lagi aku Untuk TETAP MENYALA.
Manusia TIDAK LAGI MEMANDANG dan MENGANGGAPKU BERGUNA.
Mereka SALING MEMBENCI, MEMFITNAH, MENGHINA
bahkan Membenci Mereka yang Mencintainya, Membenci Keluarganya.”
Tanpa Menunggu Waktu Lama, maka Matilah Lilin Cinta tersebut.

Tanpa terduga….

ANAK Pemilik Rumah itu Masuk ke dalam Kamar untuk mengambil
‘BENDA-benda’ Milik-Nya di sana, dan Melihat Ketiga Lilin Telah Padam.
Karena dia Tidak Bisa Melihat Jelas Dalam Gelap, ia berkata :
”Eh..Apa yang Terjadi ?
Kalian Harus Tetap Menyala, Aku Tidak Mau RUMAH-ku Gelap !”

Dengan Mata Bersinar, sang Anak mengambil Lilin HARAPAN,
lalu Menyalakan Kembali Ketiga Lilin lainnya.

APA YANG TIDAK PERNAH MATI HANYALAH "HARAPAN".
HARAPAN yang ADA DALAM HATI KITA.
Dan Masing-masing dari kita Dapat Menjadi ALAT Seperti Anak tersebut,
yang Dalam SITUASI APAPUN MAMPU MENGHIDUPKAN KEMBALI
IMAN, DAMAI, CINTA DENGAN HARAPAN - NYA.

Maka dari itu Teman2 DFC....janganlah kita kehilangan HARAPAN, karena apabila kita sudah kehilangan Harapan akan layulah kehidupannya, dia akan putus asa ditelan masa..

Milikilah HARAPAN, Anda akan mendapatkan kembali DAMAI, IMAN dan CINTA....

Semoga HARAPAN ITU MASIH ADA...

Berubahlah ! Berkembanglah !

Merancang peta karier berarti mempersiapkan diri Anda mengarungi perjalanan menuju posisi karier berbeda.
Supaya Anda siap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi, terapkan konsep OCEAN yang diperkenalkan pakar manajemen Rhenald Kasali dalam bukunya, Change!

Opennes to experience (keterbukaan terhadap hal-hal baru).
Orang yang punya cara berpikir terbuka cenderung imajinatif dan kreatif. Mereka bersifat fleksibel, menyukai keragaman, serta mengutamakan hal-hal yang sifatnya orisinil.

Conscientiousness (keterbukaan hati dan telinga).
Mereka yang punya keterbukaan hati yang tinggi cenderung bergerak secara terpola, menghargai waktu, dapat diandalkan, disiplin, termotivasi, serta gigih mencapai tujuan.

Extroversion (membuka diri pada orang lain).
Orang yang extrovert cenderung senang berkawan dan bekerja dalam kelompok, lugas, berenergi, percaya pada orang lain, percaya diri, dan penuh keberanian.

Agreeableness (keterbukaan terhadap kesepakatan).
Dalam setiap proses perubahan, akan ada sejumlah kesepakatan yang perlu dilakukan. Poin penting dalam mencapai kesepakatan adalah sifat kooperatif, kesediaan untuk melakukan pengorbanan bagi kepentingan yang lebih utama, serta kemampuan untuk mempercayai orang lain.

Neuroticsm (keterbukaan terhadap tekanan).
Orang yang sudah terlatih menghadapi tekanan biasanya tidak terlalu sensitif dan memiliki kontrol emosi yang baik.