Kamis, 13 Januari 2011

Porositas, permeabilitas dan Kejenuhan

Porositas, permeabilitas dan Kejenuhan
Dalam tahapan evaluasi formasi yang pernah saya tulis secara singkat saja, berdasarkan yang saya tahu dari salah satu buku yang berjudul evaluasi formasi. Sempat saya menulis tentang intrepretasi pintas dan detail dari data log yang terekam. Tapi saya ga akan mengarah ke intrepretasi pintas dan detail. Pertama-tama dalam hal ini saya cuma mau memberikan akan arti pentingnya porositas, permeabilitas dan kejenuhan . Karena sifat-sifat batuan tersebut lah yang di rekam oleh log dan di intrepretasi oleh para engineer. karena itu sebelum saya mencoba mengulas atau belajar lebih jauh, saya mencoba mempelajari akan 3 sifat dasar batuan tersebut dan prilakunya terhadap alat-alat log. Nah dari sini saya mencoba menulis dari awal tentang porositas, permeabilitas dan kejenuhan air sedikit dari hasil membaca buku. Saya mencoba menghapal sekaligus menulis, dari mulai definisi porositas dan permeabilitas serta kejenuhan .

Dah ya..permeabilitas adalah kemampuan untuk meloloskan air yang biasanya di ukur dalam satuan MD atau biasa di sebut millidarcie. Semakin besar angka nya maka permeabilitasnya semakin baik untuk produksi dan sebaliknya, biasanya pada rumus dia menggunakan lambang K. Sedangkan porositas adalah kemampuan untuk menyerap fluida pada batuan atau formasi atau ruang-ruang yang terisi oleh fluida di antara zat-zat padat atau mineral pada suatu batuan. Dimana selalu di lambangkan dengan theta, :D karena di blog tidak menyediakan fasilitas simbol dalam penulisan, alhasil terpaksa deh harus di tulis begitu saja. Porositas ini terbagi menjadi 5 macam porositas primer, sekunder, bersambung, potensial dan efektif. Yang nanti akan saya coba untuk mengartikanya satu-satu. Sedangkan kejenuhan adalah rasio dari volume yang terisi oleh cairan dengan porositas total, biasa menggunakan lambang S.

Pentingnya mengenal sifat batuan ini adalah untuk membantu intrepretasi dalam analisis log yang akan di tunjang dengan pengetahuan secara geologi. Sehingga akan membantu kandungan hidrokarbon terdapat sampai dengan prakiraan jumlah kandungan hidrokarbon dalam formasi. Dengan mengetahui jenis porositas, permeabilitas dan kejenuhan air pada formasi sehingga dapat mengetahui apakah sumur tersebut dapat berproduksi. Sebelum bicara lebih banyak mengenai permeabilitas, porositas dan kejenuhan , penting buat saya pribadi sebagai seorang geologist untuk untuk mengetahui dimana porositas, permeabilitas dan kejenuhan dalam bawah permukaan itu terdapat, yang nantinya dapat menentukan kandungan hidrokarbon.

Porositas, permeabilitas dan kejenuhan berada pada batuan reservoir atau biasa di sebut batuan hydrocarbon bearing rock. Batuan hydrocarbon bearing rock atau batuan yang berperan sebagai reservoir ada 3 yaitu batu pasir , batu dolomit dan gamping.. Kenapa pada tiga batuan tersebut?? karena batuan memiliki tiga sifat di atas yaitu porositas, permeabilitas dan kejenuhan . Walaupun ada juga pada batu lempung yang memiliki salah satu atau dua dari tiga sifat tersebut, tapi belum mencukupi syarat untuk di lakukan produksi, karena selain mengenal kandungan fluida seorang geologist juga di tentukan untuk menentukan apakah pada lapisan tersebut berproduksi sehingga layak untuk dilakukan tahapan berikutnya. Kenapa lempung tidak termasuk walaupun dia juga merupakan batuan source dalam hidrokarbon,?? Karena lempung hanya memliki kemampuan mengikat air tapi tidak memiliki kemampuan dalam mengalirkan air dalam hal ini yang biasa di sebut permeabilitas

Dalam tulisan ini saya tidak bisa memasukan rumus akan porositas dan permeabilitas serta kejenuhan , tapi saya akan terus mencoba menulis untuk lebih mengerti akan arti dan peran penting porositas, permeabilitas dan kejenuhan air. Kembali lagi akan tulisan di atas, saya sempat menuliskan akan jenis-jenis porositas, nah sekarang saya mencoba membagi 5 macam porositas tersebut.
Porositas Total adalah perbandingan volume ruang total batuan pada formasi dengan volume ruang pori yang terisi oleh fluida. Suatu batuan akan memiliki porositas tapi apabila tidak memiliki permeabilitas maka tidak dapat di produksi...Porositas total dapat di cari dari 5 jenis porositas tersebut:

1. Porositas primer yang merupakan ruang-ruang pori yang dimiliki pada batuan tersebut sehingga dapat menampung dan menyerap fluida. Contohnya Batu pasir.
2. Porositas sekunder: yang merupakan ruang-ruang atau pori yang dapat menyerap air atau menampung fluida tapi terbentuknya karena adaya proses lanjutan setelah pengendapan berupa disolusi atau kekar pada batuan tersebut. Contohnya adalah batuan gamping dan dolomit, pada gamping karena merupakan batuan yang dapat larut sehingga sering adanya gerohong pada batuan tersebut, gerohong tersebut yang berfungsi sebagai porositas di dukung dengan adanya kekar pada batuan tersebut.
3. Porositas bersambung merupakan porositas yang saling berhubungan dan membentuk jalur pada ruang porinya sehingga depat memberikan aliran pada fluida dengan batasan tertentu.
4. Porositas Potensial merupakan porositas yang dapat memberikan aliran pada fluida pada batasan tertentu tergantung dari ukuran pori.
5. Porositas efektif merupakan porositas yang dapat memberikan aliran bagi fluida bebas bukan merupakan porositas yang bersambung dalam hal ini saya mengartikannya adalah porositas yang mempunyai permebilitas.

Oke kayanya bagi saya cukup segitu saja deh tentang porositas walaupun katanya masih banyak jenis-jenis porositas yang lain yang di dapat dari jenis log. Selanjutnya saya mencoba menghapal dan menulis tentang permeabilitas Sempat saya membaca bahwa permeabilitas itu terbagi menjadi dua macam yaitu permeabilitas kekal dan relatif , namun saya mengalami kendala dalam memahami dua permeabilitas tersebut. Jadi saya memilih untuk tidak menulisnya dulu,mungkin nanti setelah saya mendapat illustrasi akan permeabilitas tersebut.
Sekarang masalah kejenuhan, dari artinya kejenuhan adalah rasio antara volume yang terisi oleh cairan dengan volume porositas total. Setiap fluida memiliki identitas sendiri baik dalam pengukuran maupun dalam simbol. Untuk air (Sw), sedangkan hidrokarbon (Sh) Tadi saya sempat lupa bagaimana membedakan atara Sw dengan Sh ternyata saya ingat setelah membaca yaitu dari hasil pengukuran log, resisstivity sama porosity . Pada pemboran ada yang zona namanya invaded zone dan univaded zone, yang masing-masing dalam log resisstivity akan di bedakan menjadi resistivity mud filtrat, resistivity water dan berhubungan dalam menentukan jenis fluida berdasarkan kejenuhan Sxo dan Sw. Intinya adalah membedakan kejenuhan adalah dengan resistivity, karena setiap fluida mempunyai nilai sendiri dalam resisstivity yang nanti dibantu dengan pengukuran permeabilitas dan porositas oleh log neutron density.dan tentunya dengan cutting pemboran yaitu kenampakan langsung pada batuannya Kalau bicara mengenai log pemboran itu panjang dan lama seperti dongeng seribu satu malam Tapi saya senang karena saya ada bahan untuk posting pada blog pribadi saya..yah itung-itung sambil belajar dan mengulas kembali tentang porositas, permeabilitas dan kejenuhan menurut geologis awam :D.